Kemajuan teknologi yang berkembang pesat, serta perubahan kondisi kesehatan masyarakat di Indonesia yang meliputi peribahan prevalensi penyakit, serta kebijakan system kesehatan manusia akan mempengaruhi proses belajar mengajar bagi dokter yang menjalani pendidikan profesi klinis. Tantangan tersebut perlu dipersiapkan dengan menyusun dan memperbaiki kurikulum ysecara periodic dengan mempertimbangkan situasi baik dalam dunia pendidikan, teknologi kesehatan, maupun kesehatan masyarakat. Hal tersebut menjadi suatu pertimbangan Departemen Dermatologi dan Venereologi FKKMK UGM mengadakan workshop penyusunan kurikulum program pendidikan dokter spesialis (PPDS) dermatologi dan venereologi. Selain itu, meskipun telah mendapatkan akreditasi A dari LAMPTKes, workshop tersebut dilakukan untuk membuat inovasi dalam proses pendidikan PPDS DV UGM sehingga kualitas dan mutu pendidikan dapat terus ditingkatkan.

Workshop yang dihadiri oleh staf pendidik maupun tenaga kependidikan departemen DV FKKMK UGM tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Desember 2019 di Hotel Harper, Yogyakarta. Pada workshop tersebut, turut hadir wakil dekan bidang akademik dan kemahasiswaan Prof. dr. Gandhes RR, M.Med. Ed., Ph.D yang mengawali acara dengan memberikan paparan mengenai outcome based education (OBE). Selain itu, Prof. Dr. dr. Hardyanto, Sp.KK (K) juga turut hadir untuk menjelaskan mengenai implementasi OBE untuk pelaksanaan di PPDS DV FKKMK UGM.

Acara dilanjutkan dengan workshop mengenai kurikulum, buku panduan tata tertib, serta buku log PPDS DV. Setelah dilakukan diskusi kelompk mengenai revisi, eprbaikan serta inovasi pada kurikulum, buku panduan serta buku log, dilakukan presentasi pemaparan hasil diskssi kelompok, sehingga seluruh staf pendidik dapat memberikan masukin lebih lanjut mengenai perbaikan-perbaikan yang diusulkan. Dengan adanya workshop ini, diharapkan kualitas pendidikan DV akan terus meningkat di masa mendatang sehingga akan menghasilkan lulusan yang kompeten dan memiliki daya saing di era globalisasi.